HALAL HARAM?

Ikhwah sekalian, yang ane cintai karena Allah, mau tau gak 2 perkara yang bisa nganterin kita masuk surga tanpa disiksa dulu? Enak kan gak perlu disiksa. Udah gitu, masuk surganya sama-sama para SALAF lagi, para shahabat Rasul, panutan dan teladan kita. Gak kebayang deh gimana nikmatnya. Gak pernah terbesit di dalam hati dan gak pernah dilihat dengan mata kepala. Jawabannya ternyata hanya dengan 2 perkara di bawah ini:

1. Menghalalkan yang halal

—>Tapi harus yakin bener-bener lo ya kalau sesuatu itu emang halal. Jangan-jangan nanti saking semangatnya menghalalkan yang halal, yang jelas-jelas haram keikut halal lagi. Nah lo, kacau kan! Kita emang gak bis n gak boleh seenaknya aja menghalalkan dan mengharamkan, tapi wajib kita menghalalkan sesuatu kalo di Al Quran ma hadits udah jelas dan terang.

2. Mengharamkan yang haram

—> Tapi harus bener-bener menjauhi ini loo. Jangan Cuma mengharamkan tapi ndak ditinggalkan. Sama aja boong dong. Kayak musik, kita tahu itu haram. Udah jelas-jelas haram di hadits, tapi siang malem kuping kita dicekokin terus ama nyanyian n music-musik gak jelas. Itu namanya om-do(omong doang), ngomong ini itu tapi gak diamalkan.

Napa sih kok Cuma masalah halal haram cetek kayak gini aja kok bisa masuk surga? Weiitts, jangan salah. Pada dasarnya keyakinan terhadap halal dan haram adalah KEIMANAN. Kalau sampe ada orang yang dengan lancang mengharamkan dan menghalalkan dengan seenaknya sendiri, maka kata Rasul, keluar deh dia dari Islam. Gak butuh deh ma orang kayak ginian. Allah ma Rasulnya pun lepas tangan kalo ada orang kayak gini. Coba buka Al Quran, Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al Maidah 87)

Di ayat yang di atas tu Alloh nyebut orang-orang yang kayak gini dengan sebutan MU’TADIIN (melampaui batas). Nah, ceritanya gini. Dulu, saking kepengennya para shahabat ingin bersikap zuhud sama dunia, maka mereka pun mengharamkan beberapa barang yang halal, tapi khusus untuk mereka aja. Rasulullah langsung menegur, “Saya juga sholat, tidur, puasa, buka, dan menikah. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka dia bukan golonganku.” Nah, inilah yang termasuk perbuatan melampaui batas. (bersambung)

Tidak ada komentar on "HALAL HARAM?"

Leave a Reply